Pasangan suami Istri Asal Rusia di Dakwa atas Tuduhan Spionase di Angkatan Darat Australia

Pasangan suami Istri Asal Rusia di Dakwa atas Tuduhan Spionase di Angkatan Darat Australia

Smallest Font
Largest Font

Kabar mengejutkan datang dari Pemerintah Australia, dimana mereka telah menangkap sepasang suami istri asal Rusia yang melakukan pelanggaran hukum terkait aksi spionase di Angkatan Darat Australia.

Pasangan tersebut diduga bekerja sama untuk mendapatkan informasi sensitif dari ADF dengan tujuan kemudian mentransfernya ke pihak berwenang Rusia, menurut polisi.

AFP menuduh bahwa wanita tersebut, ketika mengambil cuti jangka panjang dari ADF, melakukan perjalanan yang tidak diumumkan ke Rusia tanpa laki-laki tersebut.

Kasus tersebut dipertegas oleh pihak keamanan Australia yang mengatakan pada hari Jumat lalu mereka telah menangkap pasangan suami istri kelahiran Rusia atas tuduhan spionase, menuduh wanita yang merupakan teknisi sistem informasi di Angkatan Darat Australia berusaha mengakses materi pertahanan dan mengirimkannya ke pejabat Rusia.

Kepolisian Federal Australia (AFP) mengatakan pasangan suami istri tersebut, terbukti memegang kewarganegaraan Australia, dan mereka terciduk ketika tengah berupaya mengakses materi terkait keamanan nasional Australia meskipun belum ada bukti yang  signifikan yang teridentifikasi.

"Kami menduga mereka mencari informasi itu dengan tujuan memberikannya kepada otoritas Rusia," kata Komisaris AFP Reece Kershaw dalam jumpa pers.

"Apakah informasi itu diserahkan tetap menjadi fokus utama penyelidikan kami."

Menurut sumber informasi terpercaya dari AFP wanita yang dicurigai tersebut, berusia 40 tahun, melakukan perjalanan ke Rusia dan memerintahkan suaminya yang bekerja di Australia untuk masuk ke akun resminya dan kemudian meminta suaminya untuk mengakses materi pertahanan Australia.

Perdana Menteri Australia Akan Tindak Tegas Siapapun yang Melawan Keamanan Nasional

Menyikapi tentang kasus tersebut Perdana Menteri Anthony Albanese memperingatkan dengan tegas siapa pun yang terbukti melakukan tindakan melawan keamanan nasional Australia.

"Orang-orang yang mengganggu kepentingan nasional kita akan dimintai pertanggungjawaban dan itulah yang ditunjukkan oleh penangkapan ini," kata Albanese kepada wartawan. 

Namun sampai saat ini dia menolak berkomentar langsung mengenai kasus pelanggaran hukum tersebut dengan mengatakan bahwa kasus tersebut sedang ditangani oleh pihak pengadilan.

Saat ini proses pengadilan sedang berjalan, Igor dan Kira Korolev terlihat hadir di pengadilan negeri di Brisbane. Seperti yang diperlihatkan dalam berkas pengadilan, setelah masing-masing didakwa dengan satu tuduhan melakukan perbuatan tindak pidana spionase, yang dapat dijatuhi hukuman maksimal 15 tahun penjara. 

Menurut informasi dakwaan tersebut merupakan yang pertama berdasarkan undang-undang baru di negara Australia yang diperkenalkan pada tahun 2018.

Mereka menuduh perusahaan tersebut telah memblokir pihak pengembang aplikasi pesaing untuk mengakses teknologi tap-and-go miliknya.

Media setempat melaporkan bahwa sampai saat ini mereka tidak mengajukan jaminan dan akan ditahan hingga 20 September 2024 saat mereka akan hadir lagi.

Pasangan Suami Istri Pendatang di Australia

Menurut sumber informasi terkait, pasangan suami istri tersebut  telah tinggal di Australia selama lebih dari 10 tahun, menurut data kependudukan, wanita tersebut mendapatkan kewarganegaraan Australia pada tahun 2016 sementara suaminya mendapatkan kewarganegaraan pada tahun 2020.

Proses penangkapan pada pasangan suami istri tersebut  terjadi ketika Australia pada hari Kamis lalu telah meluncurkan paket bantuan militer senilai A$250 juta ($169 juta) untuk Ukraina, yaitu pada pertemuan puncak NATO di Washington. 

Seperti diketahui bahwa paket bantuan tersebut adalah yang terbesar yang dikirimkan kepada negara Ukraina sejak negara Rusia menginvasi Ukraina pada bulan Februari 2022.

Perlu diketahui bahwa Australia adalah salah satu penyumbang non-NATO terbesar bagi dukungan Barat terhadap Ukraina bahkan telah memasok peralatan pertahanan ke Kyiv, melarang ekspor bijih aluminium ke Rusia, dan memberikan sanksi kepada lebih dari 1.000 individu dan entitas Rusia.

($1 = 1,4793 dolar Australia).

Editors Team

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow